Digitalfunnies – Pelaku Penganiaya Junior RGO303 Taruna STIP Sempat Daftarkan Diri Sebagai Calon Prajurit TNI

Digitalfunnies – Pelaku penganiyaan, Tegar Rafi Sanjaya (21) ternyata sempat slot rgo303 mendaftarkan diri sebagai prajurit TNI. Namun saat itu dirinya tak lolos seleksi. Tegar merupakan tersangka, penganiyaan kepada juniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) hingga tewas.

Cita-cita Tegar sebagai abdi negara itu diceritakan pamannya, Triyono. Setelah mengetahui bahwa tak lolos sebagai calon prajurit TNI, Tegar kata dia memilih untuk mendaftar di STIP.

“Ya saya juga enggak tau nih, Tegar tuh tiba-tiba udah masuk STIP, yaudah yang terbaik lah. Emang dia dulu pengen tentara cuma namanya seleksi gak lulus seleksi, ya tiba-tiba di STIP,” kata Triyono saat ditemui wartawan di Bekasi, Senin (6/5/2024).

Triyono tak bisa menahan air matanya saat dirinya menceritakan kembali kejadian yang telah dialami keponakan. Dia juga menambahkan kalau saat ini, Ibu pelaku telah mengasingkan diri karena tak menyangka anaknya telah dijadikan tersangka.

“Ya enggak ada di rumah. Enggak tahu di mana. Berarti lagi nenangin pikiran bukannya menghindar ya, karena dia shock berat. Pas saya waktu malam kesana itu kayaknya abis pingsan gitu,” sambungnya.

Dia mengatakan, kalau TRS dikenal sopan di lingkungan rumahnya. Dia juga menegaskan, TRS tak pernah membuat onar atau kegaduhan di lingkungan rumahnya.

“Ya itu sopan enggak-enggak macam macam anaknya. Nah pas kejadian ini jujur aja syok saya kaget, kaya enggak nyangka sampe terjadi kaya gini,” sambungnya.

Sebelumnya, diberitakan sebelumnya, polisi telah mendapatkan bukti dugaan penganiayaan terhadap P (19), mahasiswa STIP yang tewas di lingkungan kampus. Polisi menyebut rangkaian penganiayaan diduga dilakukan di salah satu kamar mandi kampus.

“Saya rasa CCTV cukup clear untuk menceritakan peristiwa rgo303 rtp itu. Karena peristiwa kejadian di salah satu kamar mandi,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Jumat 3 Mei 2024.

Artinya, tambah Gidion, kegiatan ini bukan semata-mata bagian kegiatan resmi atau kurikulum dari STIP. Ia menyebut kegiatan itu dilakukan inisiatif siswa-siswa sendiri.

“Memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga. Ini kegiatan perorangan mereka, tidak dilakukan secara terstruktur maupun kurikulum tapi ini kegiatan inisiasi para siswa,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *